Langsung ke konten utama

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PENINGKATAN CARA BELAJAR SISWA MELALUI SISTEM MODULAR
PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS X JURUSAN AKUNTANSI  DAN TATA BUSANA

A. Pendahuuan
1.      Latar Belakang Masalah
Kegiatan Belajar di sekolah adalah rangkaian kegiatan dari sebuah system yang memerlukan perlengkapan antara lain Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru, Siswa maupun sarana prasarana lainnya. Salah satu hal yang penting dalam memudahkan kegiatan belajar mengajar adalah buku buku pegangan untuk siswa. Materi kewirausahaan di SMK sering mengalami perubahan seiring dengan perubahan kurikulum yang ada.Pada saat ini di SMK diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang menuntut siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri, dimana peranan guru ditempatkan sebagai sarana motivator atau pembimbing maju dan berkembangnya pola belajar mengajar di dalam kelas.
Oleh karena itu sangat penting bagi siswa untuk memiliki buku panduan belajar atau modul, dalam hal ini khususnya adalah modul kewirausahaan. Masalah yang timbul sekarang adalah apakah buku pegangan siswa sesuai dengan tuntutan kurkulum atau belum, adanya masalah tersebut maka saya sebagai guru kewirausahaan yang menginginkan peserta didiknya maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan kurikulum telah menyusun modul kewirausahaan melalui wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ).Pendidikan Kabupaten Cilacap..Melalui penelitian tindakan kelas yang akan saya lakukan.Saya sebagai guru kewirausahaan ingin menguji apakah modul yang menjadi pegangan siswa mampu memenuhi tuntutan kurikulum SMK tahun 2006 serta mampu menghasilkan peserta didik yang bertanggung jawab, mampu berfikir kritis, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
2. Perumusan dan Pemecahan Masalah
Salah satu penunjang kegiatan belajar mengajar di kelas adalah adanya modul. Diharapkan rasio antara siswa dengan modul adalah satu banding satu. Jadi diharapkan tiap peserta didik SMK Makmur 1 Cilacap memiliki 1 modul yang disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) 2006, khsusnya adalah modul Kewirausahaan yang disusun oleh MGMP Kabupaten Cilacap.
Masalah :
1.      Apakah modul Kewirausahaan yang diterbitkan oleh MGMP mudah diperoleh oleh peserta didik.
2.      Apakah modul Kewirausahaan mudah dipahami oleh peserta didik.
3.      Apakah modul Kewirausahaan tersebut mampu mendorong guru untuk memotivasi peserta didik melakukan kegiatan belajar mengajar secara aktif.
Dari tiga masalah tersebut diatas, maka saya akan mengambil contoh data siswa kelas X jurusan Akuntansi dan Tata Busana pada tahun pelajaran 2009/2010 menggunakan modul Kewirausahaan yang disusun oleh MGMP Kabupaten Cilacap. Pengamatan dimulai setelah peserta didik memperoleh modul pada tiap kelasnya dengan data awal yaitu hasil Ulangan Semester 1 yang diikuti dengan perubahan sikap. Hasil refleksi dari siklus 1 akan dibandingkan dengan hasil pengamatan pada hasil Ulangan Semester 2 yang diharapkan meningkat setelah melalui beberapa perbaikan melalui perencanaan tahap kedua.
3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan tuntutan Kurikulum SMK yang mengarah pada learning by doing, yaitu praktek belajar kewirausahaan sebagai inovasi pembelajaran untuk memahami afeksi dan kognitif secara mendalam melalui pengalaman belajar dengan life skill ( kecakapan hidup ). Pengalaman belajar kewirausahaan dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas dengan metode CTI (contextual theaching learning). Dengan b erbagai metode dan strategi yang diterapkan diharapkan mampu mendorong peserta didik agar dapat berpartisipasi seecara aktif sebagai warga negara yang bertanggung jawab, mampu berpikir keras, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, belajar secara kooperatif sehingga dapat tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan penuh makna.
Dari tuntutan kurikulum di atas maka saya berharap mampu mewujudkan upaya penigkatan mutu peserta didikmelalui Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Cara Belajar Siswa Melalui Sistem Modular Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas X Jurusan Akuntansi, dan Tata Busana Tahun Pelajaran 2009/2010 SMK Makmur 1 Cilacap”
4. Manfaat Penelitian
Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini saya berharap dapat menyumbangkan pemikiran guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa pada SMK Makmur 1 Cilacap jurusan Akuntansi,  dan Tata Busana khususnya kelas X. Mudah mudahan Penelitian Tindakan Kelas yang saya lakukan dapat bermanfaat bagi guru, siswa maupun komponen yang terkait dalam pendidikan, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan dating.
B. Kajian Pustaka
Upaya untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas sangat penting untuk dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru khususnya dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran, karena pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan secara sederhana dan dapat dilakukan oleh guru pada saat mengajar dengan objek penelitian yang tersedia yaitu peserta didik yang diampu oleh guru tersebut.
Karena upaya Penelitian Tindakan Kelas dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, maka dapat langsung dikaitkan dengan mata pelajaran yang diampu oleh guru tersebut dalam rangka membentuk proses pembelajaran khususnya dalam hal ini pelajaran Kewirausahaan.
Namun demikian bahwa Penelitian Tindakan Kelas harus mengandung suatu pengertian bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil yaitu pembelajaran kewirausahaan yang semakin meningkat.
Selain itu dengan melihat hasil Penelitain Tindakan Kelas yang telah dilakukan sebebelumnya dapat dilihat hasilnya yaitu semakin meningkatnya kualitas lulusan, terutama untuk tingkat SMK sehingga siswa tersebut lebih bertanggung jawab lebih profesional dalam memasuki dunia industri di Indonesia pada khususnya maupun di negara lain yang menjadi tujuannya.Disamping itu saat ini lebih banyak lagi siswa yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, karena memliki optimisme yang lebih besar serta memiliki wawasan yang lebih luas.
C. Metodologi Penelitian
Siklus I
Perencanaan :
Identifikasi masalah dan penerapan alternative pemecahan masalah












Tindakan





Pengamatan





Refleksi
Ø Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran kewirausahaan
Ø Menentukan pokok bahasan
Ø Mengembangkan skenario pembelajaran kewirausahaan
Ø Menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Ø Menyiapkan sumber belajar
Ø Mengembangkan format evaluasi
Ø Mengembangkan format observasi pembelajaran
Ø Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Ø Melakukan observasi dengan alat observasi
Ø Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format langkah-langkah pembelajaran

Ø Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan
Ø Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan lain-lain
Ø Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
Ø Evaluasi tindakan I
Siklus II
Perencanaan



Tindakan

Pengamatan

Refleksi
Ø Identifikasi masalah dan penetapan alternative memecahan masalah
Ø Pengembangan tindakan II

Ø Pelaksanaan program tindakan II

Ø Pengumpulan data tindakan II

Ø Evaluasi tindakan II

Siklus-siklus berikutnya

Kesimpulan, saran, rekomendasi.
D. Jadwal Pelaksanaan
No
Rencana Kegiatan
Waktu ( Bulan ke …)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan
Menyepakati jadwal dan tugas
Menyusun Instrumen
Seminar Konsep Pelaksanaan

X

X
X
X











2
Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan alat
Melakukan tindakan siklus I
Melakukan tindakan siklus II


X
X


X


X


X







X




X




X




X


3
Penyusunan Laporan
Menyusun konsep seminar
Seminar hasil penelitian
Perbaikan Laporan
Penggadaan dan Pengiriman
Hasil






X






X

X





X

E. Daftar Pustaka
Suharsini Arikunta Prof.Dkk “Penelitian Tindakan Kelas” Bumi Aksara Bandung 2008.

Ariwibowo, Drs.M.Pd. “Pokok – Pokok Materi Tindakan Kelas”
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Tahun 2008

Ating Tedjasutisna, Dr. H, “ Kewirausahaan SMK Kelas 1 “
Penerbit Armico Bandung Tahun 2004.

Komentar

  1. Makasih Gan Infonya sangat membantu bagi saya.
    Dari lombok yaa? saya juga dari lombok.
    kunjung balik dan follow http://blog-medianet.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Afeksi Pada Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang ke dalam tahap kedewasaan. . Menurut Singgih perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya . Menurut H. Werner perkembangan lebih menujukkan pada perubahan dalam satu arah da bersifat tetap. Perkembangan juga diartikan sebagai ”peruibahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”. Perkembangan merupakan perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada remaja yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu. Dimana pada perkembangan afeksi remaja ini ju

Embrio Pada Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Tumbuh tumbuhan berawal dari embrio, embrio akan muncul karena adanya pembuahan dan polinasi. Kormus yang sudah memperlihatkan diferensiasinya dapat kita lihat seperti: akar,batang daun,semua itu terbentuk dari embrio,dimana embrio tersebut akan berkembang menjadi tumbuhan,tumbuhan yang dewasa akan menghasilkan bunga,dan kemudian menjadi buah melalui proses polinasi.sedangkan pembuahan merupakan pristiwa peleburan antar sel telur yang terjadi pada kandung lembaga dengan suatu inti yang berasal dari serbuk sari. Sudah jelas dalam proses pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan polinasi, kemudian tahap pertahap membentuk zigot dan kemudian berkembamg menjadi embrio. Biji dibatasi sebagai embrio, yang merupakan embrio sporofit diploid belum dewasa yang berkembang dari zigot, dikelilingi oleh jaringan nutrisi dan dilindungi kulit biji. Secara umum embrio terdiri dari akar yang disebut radikula , meristem pucuk apical yang disebut epikotil

KONSEP KETUHANAN

1. Dinamisme Dinamisme merupakan transide dari bahasa yunani yaitu dynamis yang berarti kekuatan. Menurut paham ini bahwa masyarakat akan mempunyai keyakinan bahwa benda-benda yang berada di sekelilingnya bisa mempunyai kekuatan bathin yang misterius, biasanya ini terjadi pada masyarakat primitif pemberian nama terhadap kekuatan batin yang misterius , berbeda di masing –masing Negara sesuai dengan bahasa mereka namun tujuan adalah sama yaitu tertuju pada kekuatan bathin itu atau di sebut mana. Mana merupakan sesuatu yang tidak dapat di lihat yang nampak hanyalah efeknya saja dalam artian dia ada tapi tidak bisa kita lihat. Mana itu ada yang baik ada yang buruk, paham dinamisme mensejajarkan agar mengambil mana yang baik-baik dan menjahui mana yang lebih buruk karena itu dapat menimbulkan mudarat, kalau kita perhatikan pada saat-saat sekarang ini bahwa “mana” itu sudah mulai pudar di karenakan banyak pemikiran intelek dan juga ke primitifan dari masyarakat itu sudah mulai berkurang di k