Langsung ke konten utama

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN
A. Pengertian

Metotelogi berasal dari kata methodology artinya ilmu yang menerangkan metoda-metoda/caracara. Penelitian adalah terjemahan dari bangsa ingris “research” yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian, penelusuran dan penelitian), maka reseach dapat diartikan berulang melakukan pencarian. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia dalam Irwan Soehartono (2000:1), penelitian berarti pemeriksaan yang teliti.

Jadi metodelogi penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang yang berkenaandengan masalah yang tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahan masalahnya.

B. Sejarah Perkembangan Metodologi Penelitian

Hadi mengatakan dalam Wardi Bachtiar (1997:9) tampaknya para pakar metodologi penelitian sepakat dengan pendapat Fummel yang mengungkapkan bahwa sejarah perkembangan mencari kebenaran yang berlangsungdalam periode-periode pertama adalah trial error, priode kedua authority and tradition, priode ketiga speculation and argumentation, dan priode keempat hypopthesis and experimentation.

Pada priode trial and error, orang berupaya memecahkan masalah dengan teknik mencoba dan mencoba sehingga diperoleh jalan keluar dari masalah yang akan dipecahkan.

Pada priode authority and tradition orang berupaya menyelesaikan permasalahan dengan meminta nasihat atau pendapat para pemimpin atau tokoh masyarakat yang bertuah, pendapatnya meruoakan dokrin yang tidak boleh dibantah, dan diyakini benar pada saat itu.

Pada priode spekulation and argumentation orang berupaya mengandalkan akal dan lidah atau kemampuan berpikir dan berbicara menyampaikan argumentasi, yaitu dengan cara berkumpul dan berdiskusi untuk mencari kebenaran.

Pada priode hypotesis and exprimentation orang berupaya memecahkan masalah dengan dasar pemikiran bahwa satu gejala tidak lepas dari gejala lain.


C. Karakteristik Penelitian

Menurut Hamidi (2004:10-13), bahwa dalam melakukan penelitian hendaklah memperhatikan 6 karakteristik penelitian:
Penelitian harus Sistematis, dikarenakan proposal atau laporan merupakan suatu aktivitas yang terstruktur mengandung unsur-unsur yang merupakan butir-butir pemikiran dan aktivitas, dimana unsur-unsur tersebut harus diungkapkan secara runtut dan dilakukan secara bertahap dan beruntutan.
Penelitian harus Logis dan Rasional, dimana penelitian tersebut memiliki alur pikir yang benar dalam arti adanya kesesuaian antara instrumen.
Penelitian harus Empirik, yaitu penelitian harus mengungkapkan dengan dunia nyata yakni dunia yang dapat diobserpasi dengan indra.
Penelitian bersifat Reduktif, yakni penelitian dapat menghiulangkan keraguan menjadi kepastian dari ketidaktahuan menjadi jelas.
Penelitian bersifat Replicable dan transmitable, maksudnya adalah dapat diteliti ulang dan dipahami untuk dapat digunakan hasil penelitian.
Penelitian harus Memiliki Kegunaan, satu hal yang dibutuhkan sekali dalam penelitian adalah adanya pengungkapan tentang kegunaan suatu penelitian yang dilaporkan dalam proposal atau laporan penelitian.


D. Kategori Penelitian


Kategori penelitian dibagi dalam 6 bagian, yaitu:
Berdasarkan Esensi penelitian.

Dilihat dari hasilnya penelitian dapat digolongkan menjadsi 2:

a. Penelitian murni : penelitian yang menghasilkan teori-teori yang mempunyai tingkat abstraksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian terapan.

b. Penelitian terapan (applied) memiliki tingkat abstraksi yang rendah, lebih transparan, ketika memperlihatkan variabel atau konsep, sehingga mudah dipahami bahkan langsung dapat menunjukan datanya dengan definisi operasional.

Berdasarkan Tempat Penelitian

Jika dipandang dari tempatnya, penelitian dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a. Penelitian lapangan (field); penelitian lapangan kehidupan masyarakat, bertujuan menghimpun data atau informasi tentang masalah tertentu mengenai kehidupan masyarakat yang menjadi objek penelitian.

b. Penelitian laboratorium; dilakukan di kamar atau di tempat tertentu. Penelitian yang dilakukan seorang ahli kesehatan di ruangan laboratorium sebuah rmah sakit tau tempat lain yang dijadikan sebagai laboratorium untuk mencoba sebuah metode.

c. Penelitian perpustakaan; penelitian di dalam perpustakaan untuk mengetahui masalah keperpustakaan, atau kajian buku.
Berdasarkan Bidang Penelitian

Penelitian ini sesuai dengan bidang studi, seperti bidang penelitian ilmu sejarah, sosiologi, ekonomi, ilmu dakwah, tafsir, ilmu hadits, dan termasuk penelitian limu-ilmu kealaman dan humaniora lainnya.
Berdasar Tujuan

a. Penelitian eksplorasi; disebut penelitian pendahuluan karena belum menghimpun data yang lengkap dan dilakukan mendahului penelitian yang bertujuan menghimpun data lengkap dengan tujuan untuk mencari permasalahan dan data singkat yang berkaitan dengan masalah tersebut.

b. Develovmental; penelitian pengembangan teori-teori atau pengembangan ilmu.

c. Verifikasi; penelitian yang bertujuan untuk memeriksa, apakah teori yang ada masih relevan dengan kehidupan sosial.

Berdasar Taraf Hasil Penelitian


Penelitian berdasar taraf hasil penelitian dapat dikategorikan menjadi:


a. Hasil penelitian deskriptif; berupa laporan apa adanya tentang sesuatu yang aktual tanpa terdapar analisis dari peneliti.


b. Hasil penelitian inferensial; merupakan laporan deskriptif yang memuat analisis hubungan variabel-variabel, seperti pada penelitian pendekatan sosiologis, dimana data dikelompokkan dalam kantong-kantong yang tiap kantong mendukungan variabel tertentu. Lalu tiap kantong dianalisis hubungan masing-masing.




Jenis Penelitian Lainnya


Jenis penelitian lainnya adalah sebagai berikut:


a. Penelitian eksperimen; dilakukan dengan percobaan-percobaan terhadap objek.


b. Penelitian kasus; meneliti permasalahan atau keadaan tertentu.


c. Penelitian survei; bermaksud menghubung-hubungkan banyak konsep atau variabel dari objek penelitian yang luas.


E. Syarat-Syarat Penelitian

Untuk melaksanakan suatu penelitian, hendaknya mengedepankan syarat-syarat penelitian. Menurut Parsudi Suparlan, bahwa ada 4 hal yang menjadi persyaratan untuk melakukan penelitian, yaitu:

1. Prosedur penelitianharus terbuka untuk diperiksa oleh peneliti lain, karena itu dalam setiap laporan hasil penelitian selalu disebutkan metode apa yang selalu digunakan dan bagaimana menggunakan metode tersebut.

2. Definisi-definisi yang dibuat adalah benar dan berdasarkan atas konsep-konsep dan teori-teori yang digunakan dan referensi atau kerangka acuannya.

3. Pengumpulan data dilakukan secara objektif, yaitu dengan menggunakan metode-metode atau metode-metode penelitian ilmiah yang baku.

4. Hasil-hasil penenmuannya akan ditemukan ulang oleh peneliti lainnya, bila sasaran atau masalah penelitiannya sama dan pendekatan serta prosedur penelitiannya juga sama. (Hamid Patilima, 2005:10)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Afeksi Pada Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang ke dalam tahap kedewasaan. . Menurut Singgih perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya . Menurut H. Werner perkembangan lebih menujukkan pada perubahan dalam satu arah da bersifat tetap. Perkembangan juga diartikan sebagai ”peruibahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”. Perkembangan merupakan perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada remaja yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu. Dimana pada perkembangan afeksi remaja ini ju

“ SIFAT DAN RUANG LINGKUP ILMU POLITIK”

Ilmu politik dapat di bedakan dengam ilmu social lain sejauh hal tersebut berkenan dengan wujud pengawasan atau kekuasaan di dalam masyarakat. Max webar memandang organisasi atau perkumpulan sebagai politk “ bila dan hanya apabila penyelenggaraan tatanan politik di laksanakan secara berkesinambungan dengan penggunaan paksaan terhadap anggota-anggota dalam batas teritorialnya. Ilmu politik dapat di bedakan dengam ilmu social lain sejauh hal tersebut berkenan dengan wujud pengawasan atau kekuasaan di dalam masyarakat. Max webar memandang organisasi atau perkumpulan sebagai politk “ bila dan hanya apabila penyelenggaraan tatanan politik di laksanakan secara berkesinambungan dengan penggunaan paksaan terhadap anggota-anggota dalam batas teritorialnya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kajian ilmu politik lebih di pusatkan pada hubungan-hubungan dan pola-pola intraksi individu dan politik juga lebih di pandang sebagai satu aspek dari prilaku manusia di dalam batas-batas lingkungannya Seb

Embrio Pada Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Tumbuh tumbuhan berawal dari embrio, embrio akan muncul karena adanya pembuahan dan polinasi. Kormus yang sudah memperlihatkan diferensiasinya dapat kita lihat seperti: akar,batang daun,semua itu terbentuk dari embrio,dimana embrio tersebut akan berkembang menjadi tumbuhan,tumbuhan yang dewasa akan menghasilkan bunga,dan kemudian menjadi buah melalui proses polinasi.sedangkan pembuahan merupakan pristiwa peleburan antar sel telur yang terjadi pada kandung lembaga dengan suatu inti yang berasal dari serbuk sari. Sudah jelas dalam proses pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan polinasi, kemudian tahap pertahap membentuk zigot dan kemudian berkembamg menjadi embrio. Biji dibatasi sebagai embrio, yang merupakan embrio sporofit diploid belum dewasa yang berkembang dari zigot, dikelilingi oleh jaringan nutrisi dan dilindungi kulit biji. Secara umum embrio terdiri dari akar yang disebut radikula , meristem pucuk apical yang disebut epikotil