Langsung ke konten utama

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar -Berhasil tidaknya kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan akan tergantung pada faktor dan kondisi yang mempengaruhinya.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau kegiatan belajar dan hasil atau prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a). Faktor individu yang belajar ( faktor interen )

b). Faktor lingkungan di luar individu yang belajar ( faktor eksteren )

Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan lebih terinci tentang kedua faktor yang mempengaruhi belajar :

(1). Faktor individu yang belajar ( faktor internal)

Siswa sebagai pelajar merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Berhasil tidaknya proses belajar bagi diri siswa akan tampak pada perubahan yang terjadi pada diri siswa.

Diantara faktor-faktor yang perlu diperhatikan dari segi siswa ini adalah :

(a). Faktor Fisiologis / Jasmaniyah yang bersifat pembawaan maupun bukan pembawaan seperti : penglihatan, bentuk tubuh, kondisi fisik, kematangan fisik dan sejenisnya.

(b). Faktor psikologis, baik yang bersifat pembawaan atau bukan pembawaan seperti : taraf intelegensi, kemampuan belajar, bakat, unsur kepribadian tertentu seperti : sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi, rasa aman, penyesuaian diri, perhatian, kematangan psikologis dan sejenisnya.


(1). Faktor Lingkungan di luar Individu yang Belajar ( Faktor Eksternal )


Faktor eksternal ini sering pula menjadi salah satu sumber / faktor yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar, karena dalam proses belajar mengajar siswa selalu terkait dengan faktor eksternal ini. Termasuk faktor ini diantaranya adalah sebagai berikut :

(a). Faktor Tujuan

Setiap kegiatan manusia menpunyai tujuan tertentu, demikian pula halnya dengan proses belajar yang merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia dalam lingkungannya, sudah barang tentu mempunyai tujuan tertentu pula.

Semakin jelas tujuan yang akan dicapai dalam belajar, semakin jelas dan positiflah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa. Hal ini dapat merangsang individu untuk lebih giat melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan.

(b). Faktor Guru

Guru sebagai perantara dalam usaha memperoleh perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu faktor guru merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar dan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Faktor guru yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah : karateristik intelektual baik berupa kecakapan potensial maupun aktual, kecakapan psikomotorik, karateristik afektif yang meliputi ; kematangan dan kestabilan emosi, minat dan sikap terhadap profesinya serta terhadap materi yang akan diajarkan guru serta aspek kepribadian lainnya.


(c). Faktor Lingkungan fisik dan Lingkungan Luar

Fasilitas fisik tempat belajar berlangsung, akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa. Keadaan fisik sekolah yang baik akan lebih memungkinkan siswa belajar dengan tenang, teratur dan lancar, demikian pula sebaliknya. Faktor lingkungan fisik dan luar ini meliputi antara lain : bentuk dan ukuran ruangan dan suasana prasarana belajar lainnya yang diperlukan dalam belajar.

(d). Faktor-faktor Sosial di Sekolah, yang meliputi : system sosial yang ada di sekolah, status sosial siswa dan interaksi antara guru dan siswa baik dalam proses belajar mengajar maupun di luar proses belajar mengajar.

(e). Faktor-faktor Situasional, seperti situasi dan kondisi keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, musim, iklim, waktu dan sekitarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Afeksi Pada Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang ke dalam tahap kedewasaan. . Menurut Singgih perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya . Menurut H. Werner perkembangan lebih menujukkan pada perubahan dalam satu arah da bersifat tetap. Perkembangan juga diartikan sebagai ”peruibahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”. Perkembangan merupakan perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada remaja yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu. Dimana pada perkembangan afeksi remaja ini ju...

METODELOGI PENELITIAN

A. Pengertian Metotelogi berasal dari kata methodology artinya ilmu yang menerangkan metoda-metoda/caracara. Penelitian adalah terjemahan dari bangsa ingris “research” yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian, penelusuran dan penelitian), maka reseach dapat diartikan berulang melakukan pencarian. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia dalam Irwan Soehartono (2000:1), penelitian berarti pemeriksaan yang teliti. Jadi metodelogi penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang yang berkenaandengan masalah yang tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahan masalahnya. B. Sejarah Perkembangan Metodologi Penelitian Hadi mengatakan dalam Wardi Bachtiar (1997:9) tampaknya para pakar metodologi penelitian sepakat dengan pendapat Fummel yang mengungkapkan bahwa sejarah perkembangan mencari kebenaran yang berlangsungdalam periode-periode pertama adalah trial er...

“ SIFAT DAN RUANG LINGKUP ILMU POLITIK”

Ilmu politik dapat di bedakan dengam ilmu social lain sejauh hal tersebut berkenan dengan wujud pengawasan atau kekuasaan di dalam masyarakat. Max webar memandang organisasi atau perkumpulan sebagai politk “ bila dan hanya apabila penyelenggaraan tatanan politik di laksanakan secara berkesinambungan dengan penggunaan paksaan terhadap anggota-anggota dalam batas teritorialnya. Ilmu politik dapat di bedakan dengam ilmu social lain sejauh hal tersebut berkenan dengan wujud pengawasan atau kekuasaan di dalam masyarakat. Max webar memandang organisasi atau perkumpulan sebagai politk “ bila dan hanya apabila penyelenggaraan tatanan politik di laksanakan secara berkesinambungan dengan penggunaan paksaan terhadap anggota-anggota dalam batas teritorialnya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kajian ilmu politik lebih di pusatkan pada hubungan-hubungan dan pola-pola intraksi individu dan politik juga lebih di pandang sebagai satu aspek dari prilaku manusia di dalam batas-batas lingkungannya Seb...