Langsung ke konten utama

HUBUNGAN ANTAR KEPEMIMPINAN DAN KEDISIPLINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu negara pasti memiliki presiden, wakil presiden dan di bantu oleh para mentri, guru kelas / wali kelas merupakan presiden yang berkedudukan di dalam kelas. Dalam menjalankan roda pemerintahan di dalam kelas guru kelas / wali kelas di bantu oleh ketua kelas dan perangkat kelas lainnya.

Guru kelas/wali kelas adalah orang yang bertanggung jawab segala sesuatu yang ada di dalam kelas. Dalam menjalankan tugasnya guru kelas / wali kelas harus memiliki garis – garis besar yang tertuang dalam rencana angenda kelas, program semesteran program tahunan.

Dari semua itu bagaimana seorang pimpinan bisa memberikan motivasi baik kepad para pegawainya maupun kepada para peserta didiknya sebuah motivasi yang bisa menumbuhkan semangat di dalam kerjanya.

Bagaimana cara pimpinan di dalam memberikan atau menyampaikan sebuah ide/gagasan terhadap bawahannya tetapi tetap menjaga keharmonisan di dalam rumah tangga sekolah semua itu demi tercapainya cita – cita terutama peningkatan mutu pendidikan dan meingkatkan minat belajar siswa.


B. Hipotesis Yang Di Ajukan

1. Motivasi kerja pegawai pada MTs Al-Ishlah Kadugede di pengaruhi oleh faktor kepemimpinan dan faktor kedisiplinan.

2. Pengaruh faktor kepemimpinan lebih besar dari pada pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja pada MTs Al-Ishlah Kadugede.

C. Tujuan Dari Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada MTs Al-Ishlah

2. Untuk mengetahui faktor mana di anatar faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi kerja tersebut yang pengaruhnya lebih tinggi.


BAB II

PEMBAHASAN


Hubungan antara kepemimpinan dan kedisiplinan terhadap motivasi kerja pegawai pada MTs Al-Ishlah Kadugede.

Di dalam penelitian ini menggunakan metode analisa yang menguji hipotesis tentang hubungan antara variabel tergantung motivasi kerja dengan variabel bebas kepemimpinan dan kedisiplinan adalah regresi linier berganda.

Kepemimpinan dan kedisiplinan berpengaruh secara nyata terhadap motivasi kerja pegawai. Hal ini di tunjukan oleh besarnya nilai t-hitung dan koefisien regresi untuk kedua variabel bebas tersebut. Nilai t-hitung pada tarap signikansi 5 % atau pada tingkat kepercayaan 95 % untuk koefisien regresi variabel kepemimpinan adalah 2,758 sedangkan untuk t-hitung dari koefisien regresi variabel kedisiplinan adalah 4,621. padahal nilai t-tabel hanya sebesar 2,021, dengan demikian nilai t-hitung lebih besar dari pada nilai t-tabel yang mengakibatkan hiopotesa utama di terima. Kesimpulan ini juga di dukung oleh besarnya nilai t-hitung yang lebih besar di bandingkan dengan besarnya nilai t-tabel, dimana besarnya F-hitung adalah 14,709 sedangkan nilai F-tabel adalah 3,22 pada taraf signifikansi 5 % atau tingkat kepercayaan 95 %. Faktor kedisiplinan mempunyai pengaruh lebih besar di bandingkan dengan faktor kepemimpinan terhadap motivasikerja pegawai pada madrasah MTs Al-Ishlah Kadugede.

Hal ini di buktikan dari hasil analisa di mana nilai koefisien regresi variabel kedisiplinan lebih besar di bandingkan dengan nilai koefisien regresi variabel kepemimpinan, diman koefisien regresi variabel kedisiplinan adalah 0,671 sedangkan koefisien regresi variabel kepemimpinan hanya 0,480 X1.


BAB III

SIMPULAN


Kondisi yang telah berlangsung di MTs Al-Ishlah Kadugede perlu di jaga dan di tingkatkan agar motivasi dan kedisiplinan yang ada pada pegawai bisa di jadikan cara untuk meraih keberhasilan.

Suasana hubungan komunikasi yang lebih harmonis perlu di ciptakan baik antara pimpinan dan bawahan maupun antar sesama bawahan. Hubungan semacam ini sangat besar pengaruhnya terhadap para pegawai, karena pada hakikatnya bawahan tidak segan – segan untuk meminta pertimbangan atau saran atau petunjuk – petunjuk yang dapat menunjang ke lancaran atas pekerjaan, sehingga tercapai kinerja yang memuaskan.

Apabila faktor motivasi kerja ingin di tingkatkan, maka perlu adanya dukungan faktor kepemimpinan dan kedisiplinan berpengaruh (positif) terhadap motivasi kerja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Afeksi Pada Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang ke dalam tahap kedewasaan. . Menurut Singgih perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya . Menurut H. Werner perkembangan lebih menujukkan pada perubahan dalam satu arah da bersifat tetap. Perkembangan juga diartikan sebagai ”peruibahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”. Perkembangan merupakan perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada remaja yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu. Dimana pada perkembangan afeksi remaja ini ju...

METODELOGI PENELITIAN

A. Pengertian Metotelogi berasal dari kata methodology artinya ilmu yang menerangkan metoda-metoda/caracara. Penelitian adalah terjemahan dari bangsa ingris “research” yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian, penelusuran dan penelitian), maka reseach dapat diartikan berulang melakukan pencarian. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia dalam Irwan Soehartono (2000:1), penelitian berarti pemeriksaan yang teliti. Jadi metodelogi penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang yang berkenaandengan masalah yang tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahan masalahnya. B. Sejarah Perkembangan Metodologi Penelitian Hadi mengatakan dalam Wardi Bachtiar (1997:9) tampaknya para pakar metodologi penelitian sepakat dengan pendapat Fummel yang mengungkapkan bahwa sejarah perkembangan mencari kebenaran yang berlangsungdalam periode-periode pertama adalah trial er...

“ SIFAT DAN RUANG LINGKUP ILMU POLITIK”

Ilmu politik dapat di bedakan dengam ilmu social lain sejauh hal tersebut berkenan dengan wujud pengawasan atau kekuasaan di dalam masyarakat. Max webar memandang organisasi atau perkumpulan sebagai politk “ bila dan hanya apabila penyelenggaraan tatanan politik di laksanakan secara berkesinambungan dengan penggunaan paksaan terhadap anggota-anggota dalam batas teritorialnya. Ilmu politik dapat di bedakan dengam ilmu social lain sejauh hal tersebut berkenan dengan wujud pengawasan atau kekuasaan di dalam masyarakat. Max webar memandang organisasi atau perkumpulan sebagai politk “ bila dan hanya apabila penyelenggaraan tatanan politik di laksanakan secara berkesinambungan dengan penggunaan paksaan terhadap anggota-anggota dalam batas teritorialnya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kajian ilmu politik lebih di pusatkan pada hubungan-hubungan dan pola-pola intraksi individu dan politik juga lebih di pandang sebagai satu aspek dari prilaku manusia di dalam batas-batas lingkungannya Seb...