BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah.
Munculnya berbagai
kebijakan dari pemerintah dibidang pendidikan semenjak beberapa tahun terahir,
sejatinya merupakan salah satu bentuk usaha nyata dalam mewujudkan pendidikan
bangsa yang maju dan berkualitas, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945 yaitu pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga
Negara berhak memperoleh pendidikan”, dan pasal 31 ayat 2 bahwa “Setiap warga
Negara wajib mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah wajib membiayai.1
Itu artinya pemerintah dalam hal ini sebagai
pihak yang bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas pendidikan bangsa,
benar-benar dituntut untuk mampu merealisasikan tujuan utama dari pendidikan,
sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 “Memajukan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Berangkat dari sinilah kemudian pemerintah semenjak beberapa
tahun terahir mencoba melakukan berbagai langkah dan terobosan baru dalam
bidang pendidikan melalui sederetan kebijakan yang diberlakukan, dalam segala sisi
dan bidang pendidikan. Mulai dari model dan sistem pengelolaan manajemen
lembaga pendidikan. Baik dari sisi manajemen keorganisasian sekolah,
administrasi, keuangan, kepemimpinan, sampai dengan model pembelajaran.
Dengan adanya
kebijakan ini kualitas dunia pendidikan tentunya diharapkan akan bisa membawa perubahan
ke arah yang lebih baik. Namun dari beberapa komponen di atas, bagian yang
paling urgen perannya dalam menentukan kualitas pendidikan adalah sejauh mana kelihaian
seorang guru dalam membangun model dan suasana pembelajaran yang mampu
membangkitkan motivasi, semangat dan minat belajar siswa. Mengingat proses
belajar mengajar (PBM) sebagai sesuatu proses yang sangat kompleks, yang didalamnya
terdapat berbagai unsur dan komponen yang harus dikuasai oleh seorang guru.
Mengajar pada
dasarnya tidak hanya terletak pada persoalan penguasaan dan penyampaian materi
pembelajaran semata. Akan tetapi tergantung bagaimana seorang guru mampu mengelola
PBM sehingga mampu menciptakan suasana Penbelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan, bagi peserta didik, selama mengikuti proses
pembelajaran.
Namun dalam
implementasinya, mewujudkan PAKEM dalam PBM bagi seorang guru, bukanlah
persoalan gampang untuk dilakukan. Tidak cukup hanya dengan bermodalkan
keinginan dan kemauan. Selain kemauan, harus juga ditunjang dengan berbagai
keterampilan yang telah dipersyaratkan. Disamping memang guru dalam
melaksanakan PBM harus bisa menerima kenyataan akan keberadaan masing-masing
peserta didik yang memiliki kemampuan dalam berbagai tingkatan sebagaimana yang
diungkapkan E. Mulyasa. Pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat
kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu,
untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan
berbagai keterampilan. Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau
keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar kompetensi yang cukup kompleks,
sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh”.2
Uraian di atas
dengan sangat jelas menegaskan, bahwa pembelajaran sebagai suatu proses yang
sangat kompleks sudah barang tentu membuntuhkan berbagai macam aspek dan
menuntut seorang guru untuk senantiasa terampil dan kreatif melakukan berbagai
inovasi baru dalam mengelola proses pembelajaran di sekolah, yang nantinya diharapkan
akan bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Namun disadari
ataupun tidak, problem semacam inilah yang sampai sekarang ini belum mampu
dilaksanakan secara maksimal, baik oleh tenaga pengajar maupun pemerintah. Pada
umumnya kurangnya minat untuk belajar, persentase kelulusan rendah, siswa suka
bolos, dan tawuran antar pelajar, merupakan bukti nyata, dari kegagalan seorang
guru dalam menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan,
guna meningkatkan kualitas belajar siswa selama mengikuti PBM di sekolah. Berdasarkan
observasi awal di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Madaniyah Jempong Barat Kota
Mataram peneliti menemukan kalau penggunaan metode belajar yang diterapkan
masih kaku dan monoton pada metode belajar klasik, seperti metode ceramah.
Dimana keterlibatan siswa dalam KBM masih sangat minim, dan cendrung lebih
banyak didominasi oleh guru. Hal ini merupakan salah satu kendala dalam
membangun/menciptakan model pembelajaran yang berorientasi PAKEM.
Belum terciptanya model
pembelajaran yang berorientasi PAKEM di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota
Mataram, selain disebabkan masalah metode belajar yang masih kaku, juga
disebabkan oleh faktor sarana dan prasarana yang masih belum maksimal,
lingkungan belajar, dan tingkat kemampuan dan partisipasi siswa selama proses
belajar mengajar masih sangat minim.
Mereka lebih senang
dan mudah memahami materi pelajaran yang
disampaikan guru dengan metode ceramah, daripada metode lainnya. Inilah
kendala lain yang dihadapi seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran
dengan pendekatan PAKEM. Sehingga mau tidak guru lebih banyak menggunakan model
pembelajaran dengan motode ceramah.
Hal inilah yang
menyebabkan peneliti tertarik melakukan penelitian, dan menjadikan MTs
Al-Madaniyah Jempong Barat sebagai lokasi penelitian. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Peneliti mencoba melakukan pendekatan pembelajaran baru
dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, melalui pendekatan PAKEM. Berangkat
dari permasalahan di atas, maka peneliti mencoba untuk meneliti tentang upaya
apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu di MTs
Al-Madaniyah Jempong Barat. Untuk itu penulis mengadakan suatu penelitian
tentang “Upaya Meningkatan Hasil Belajar Dengan Penerapan Pembelajaran
Aktif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu
Kelas VIII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010
B. Sasaran Tindakan.
- Lokasi
Penelitian.
Penelitian ini
dilaksanakan di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010
Sekolah ini merupakan tempat yang dijadikan peneliti sebagai lokasi melakukan
penelitian. Sesuai dengan hasil observasi awal yang peneliti lakukan tanggal 15
desember 2009. Adapun kelas yang diobservasi adalah siswa kelas VIII yang
sebagian tenaga pengajarnya masih menggunakan metode mengajar lama, diantaranya
seputar mencatat, metode ceramah, dimana aktifitas pembelajaran masih banyak
terfokus hanya pada guru, sehingga keterlibatan dan peran aktif siswa tidak
terlalu maksimal. Akibatnya suasana proses belajar mengajar yang berlansung
nampak kelihatan masih kaku dan monoton. Dan hal ini tentunya tidak sejalan
dengan konsep pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM),
sebagai sebuah model pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam dunia pendidikan
sekarang ini.
- Subjek
Penelitian.
Adapun yang
peneliti jadikan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VIII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram. Disini peneliti menerapkan
model pembelajaran PAKEM sebagai salah satu strategi dalam mengaktifkan, dan
membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, yang peneliti jadikan sebagai
subjek dalam proses pembelajaran.
- Objek
Penelitian.
Untuk objek
penelitian dalam penelitian ini adalah penerapan PAKEM untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Terpadu di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram tahun pelajaran 2009/2010
C. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar
belakang yang telah peneliti uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah penerapan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS Terpadu kelas VIII di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram tahun
pelajaran 2009/2010.
D. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mendapatkan rancangan mengenai
upaya meningkatan hasil belajar melalui pendekatan pembelajaran aktif kreatif
efektif dan menyenangkan pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs
Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram tahun pelajaran 2009/2010.
E.
Manfaat
dan Hasil Penelitian.
a. Secara Teoritis
1) Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi tenaga
pengajar guna memperbaikan model pembelajaran yang selama ini dinilai belum
mampu memberikan hasil yang efektif dan efesien.
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
acuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, mengembangkan strategi
pembelajaran dan dapat menjadi salah satu bahan alternatif dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan yang selama ini seringkali muncul, terutama sekali
yang erat kaiannya dengan strategi, metode pembelajaran apa yang meski diberlakukan
agar PBM senantiasa terasa menyenangkan, dan tidak memunculkan kebosanan dalam
upaya meningkatkan hasi belajar siswa.
b. Manfaat Secara Praktis
Secara praktis
penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1) Bagi Siswa
Pelaksanaan penelitian
ini diharapkan akan dapat membangun kesadaran peserta didik untuk senantiasa
lebih berperan aktif dan terampil selama mengikuti PBM yang diberikan guru di dalam
kelas, serta dapat merangsang kemampuan berfikir siswa untuk lebih peka dan
kritis dalam memecahkan masalah yang muncul selama PBM berlansung. sehingga
dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya mengembangkan
pengetahuan
2) Bagi Guru
Sebagai salah satu
pedoman bagi guru dalam melaksanakan PBM di sekolah, yang nantinya dengan
pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. ini, diharapkan
akan mampu mendatangkan dampak yang positif terhadap peningkatan mutu dan hasil
belajar yang dicapai siswa selama mengikuti PBM di sekolah. Khususnya pada mata
pelajaran IPS Terpadu di MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram tahun
pelajaran 2009/2010 sekarang ini.
3) Bagi Sekolah
Pelaksanaan
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan
kualitas hasil pembelajaran di dalam kelas berupa peningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu maupun mata pelajaran yang lain,
sekaligus sebagai sarana memperbaiki teknik dan metode pembelajaran yang selama
ini diberlakukan secara bervariasi.
4) Bagi Penelitian
a. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi
peneliti lain tentang konsep pembelajaran melalui pendekatan PAKEM, dalam
permasalahan yang berbeda.
b. Sebagai bahan kajian dalam melakukan berbagai
inovasi baru ketika akan terjun secara lansung di sekolah sebagai tenaga
pengajar, guna meningkatkan hasil belajar siswa secara lebih baik, terutama
pada mata pelajaran IPS Terpadu.
1 RO’YUNA, Beragama
di Negara Bukan-Bukan, (Yogjakarta, Polydor, 2008), h. 13
2 . E, Mulyasa,
Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Rosdakarya, 2006), h. 69.
Komentar
Posting Komentar