Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.
Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Pengertian hasil belajar
pengertian Hasil belajar. dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah hasil yangtelah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Seorangguruakankecewa bila hasil belajar yang dicapai oleh peserta didiknya tidak sesuai dengan targetkurikulum. Dalam kaitannya dengan belajar, hasil berarti penguasaan pengetahuan atauketerampilan yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru.Jadi hasil bermakna pada keberhasilan seseorang dalambelajar atau dalam bekerja atauaktivitas lainnya. Munandar mengatakan bahwa, ”hasil itu merupakan perwujudan dari bakatdan Profesionalisme.Hasilyang menonjol pada salah satu bidang mencerminkan bakat yangunggul dalam bidang tersebut
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasilsebagai bentuk gambaran keberhasilan individu setelah meyalurkan bakat, minat danmotivasinya dalam kegiatan belajar, jadi pretasi belajar tidak terlepas dari faktor internalmaupun eksternal. Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswaadalah sebagai berikut
a) Faktor Psikologis
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, ternyatabanyak faktor yang mempengaruhinya. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitasbelajar siswa adalah faktor-faktor psikologis. Menurut Sardiman (1990: 30) bahwa, “Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting dalam aktivitas belajar, karenadipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungan dengan pemahamanbahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudahefektif” .Dengan demikian suatu aktivitas belajar akan berjalan baik jika didukung oleh faktor-faktor psikologis anak didik (siswa). Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhiaktivitasbelajar adalah sebagai berikut:
1. Motivasi
Seseorang itu akan berhasildalam belajar atau melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Menurut Sardiman bahwa motivasi yangberkaitan dengan aktivitas belajar yaitu:
(1) mengetahui apa yang akan dipelajari, dan
(2)memahami mengapa hal tersebut harus dipelajari”
2. Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar.Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemutusan perhatian. Didalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan.Di dalam aktivitas belajar, jika dibarengi dengan konsentrasi maka aktivitas yang dilakukanakan memenuhi sasaran untuk mencapai tujuanbelajar itu sendiri.3) ReaksiDi dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujudreaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karenasiswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalambelajar .
3. Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujudreaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karenasiswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalambelajar .
b) Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, juga terdapat faktor eksternal yangmempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktiviatasbelajar siswa, maka memungkinkansiswa untuk aktif belajar. Misalnya, orang tua mendisiplinkan diri pada setiap habis maghribuntuk membaca buku bersama nak-anak. Kebiasaan ini tentu saja akan berpengaruh terhadappengalaman belajar anak selanjutnya, baik di sekolah maupun di perpustakaan.
2. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak usia sekolah,dalam lingkungan masyarakat yang disiplin dalam menjaga anak-anak untuk belajar secaraintensif, maka akan berpengaruh padaaktivitasbelajar siswa.c. Lingkungan SekolahKondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi siswa akan dapatmemberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif, misalkan sekolahmemberikan hadiah bagi yang aktif belajar di sekolah, dengan aktivitasnya itu mampuberhasil
Definisi hasil belajar
Ada beberapa definisi hasil belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut definisi belajar tersebut:
1. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relatif menetap. Hal ini sesuai pendapat
2. Definisi hasil belajar menurut Hamalik (2002: 155):
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya.
3. Definisi hasil belajar menurut Dimyati (2002: 3):
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes.
4. Definisi hasil belajar menurut Hamalik (2002: 146) :
Hasil belajar (achievement) itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren atau sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
PENGERTIAN HASIL BELAJAR (2)
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan. Menurut Hamalik (2002:155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:4-5) dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran. Menurut Nasrun (dalam Tim Dosen, 1980 : 25) mengemukakan bahwa :
“Hasil belajar merupakan hasil akhir pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi apabila tingkat kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.”
Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir semester dan sebagainya. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil tes tiap siklus.
Selanjutnya Davis (dalam Abdullah, 2007 : 4) mengatakan :”Dalam setiap proses belajar akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur. Hasil nyata yang dapat dikur dinyatakan sebagai prestasi belajar seseorang.”
Dari uraian-uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa. Dan dari beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan yang berupa angka (nilai). Jadi aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa rendah.
HASIL BELAJAR
Belajar dan mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik guru dengan siswadalam situasi pendidikan. Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa mempunyaisejumlah kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya.Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahanpengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap dan nilai.Bloom dalam Suparno (2001; 6) menggolongkan prilaku dalam kawasan kognitif,afektif, dan psikomotorik. Kawasan kognitif mencakup ingatan, pengetahuan, dankemampuan intelektual. Kawasan Psikomotorik mencakup kemampuan gerak dan motorik.Kawasan afektif mencakup sikap-sikap, nilai perasaan dan minat. Diantara ketiga kawasantersebut, kemampuan kognitiflah yang sangat sering dinilai kerena kemampuan ini berkaitandengan kemampuan intelektual siswa dalam mengawasi meteri pelajaran
Hamalik dalam Karlina (1998) memberikan pengertian bahwa hasil belajar adalahtampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dandiukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebutdiartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkandengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tahu.Menurut.Romiszowski (1981: 217) hasil belajar merupakan keluaran dari sistempemprosesan masukan-masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasisedangkan keluarnya adalah perbuatan atau kinerja. Menurut Romiszowski, perbuatanmerupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dikelompokkankedalam dua macam saja yaitu keterampilan dan pengetahuan. Pengetahuan terdiri dari empatkategori, yaitu
(1) pengetahuan tentang fakta,
(2) pengetahuan tentang prosedur,
(3)pengetahuan tentang konsep,
(4) pengetahuan tentang prinsip.
Keterampilan juga terdiri dariempat kategori, yaitu
(1) keterampilan untuk barfikir dan keterampilan kognitif,
(2)keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik,
(3) keterampilan bereaksi ataubersikap, dan
(4) keterampilan berinteraksi.Berdasarkan uraian-uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa
suatu prosespembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan atau kapasitas yang mencakuppengetahuan , sikap, dan keterampilan. Dimana ketiga kemampuan ini diperoleh melaluisuatu proses pembelajaran dalam arti bahwa kemampuan sebagai konsekuensi pembelajaranindikator untuk mengetahuihasil belajar.
Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Pengertian hasil belajar
pengertian Hasil belajar. dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah hasil yangtelah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Seorangguruakankecewa bila hasil belajar yang dicapai oleh peserta didiknya tidak sesuai dengan targetkurikulum. Dalam kaitannya dengan belajar, hasil berarti penguasaan pengetahuan atauketerampilan yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru.Jadi hasil bermakna pada keberhasilan seseorang dalambelajar atau dalam bekerja atauaktivitas lainnya. Munandar mengatakan bahwa, ”hasil itu merupakan perwujudan dari bakatdan Profesionalisme.Hasilyang menonjol pada salah satu bidang mencerminkan bakat yangunggul dalam bidang tersebut
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasilsebagai bentuk gambaran keberhasilan individu setelah meyalurkan bakat, minat danmotivasinya dalam kegiatan belajar, jadi pretasi belajar tidak terlepas dari faktor internalmaupun eksternal. Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswaadalah sebagai berikut
a) Faktor Psikologis
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, ternyatabanyak faktor yang mempengaruhinya. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitasbelajar siswa adalah faktor-faktor psikologis. Menurut Sardiman (1990: 30) bahwa, “Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting dalam aktivitas belajar, karenadipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungan dengan pemahamanbahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudahefektif” .Dengan demikian suatu aktivitas belajar akan berjalan baik jika didukung oleh faktor-faktor psikologis anak didik (siswa). Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhiaktivitasbelajar adalah sebagai berikut:
1. Motivasi
Seseorang itu akan berhasildalam belajar atau melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Menurut Sardiman bahwa motivasi yangberkaitan dengan aktivitas belajar yaitu:
(1) mengetahui apa yang akan dipelajari, dan
(2)memahami mengapa hal tersebut harus dipelajari”
2. Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar.Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemutusan perhatian. Didalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan.Di dalam aktivitas belajar, jika dibarengi dengan konsentrasi maka aktivitas yang dilakukanakan memenuhi sasaran untuk mencapai tujuanbelajar itu sendiri.3) ReaksiDi dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujudreaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karenasiswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalambelajar .
3. Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujudreaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karenasiswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalambelajar .
b) Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, juga terdapat faktor eksternal yangmempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktiviatasbelajar siswa, maka memungkinkansiswa untuk aktif belajar. Misalnya, orang tua mendisiplinkan diri pada setiap habis maghribuntuk membaca buku bersama nak-anak. Kebiasaan ini tentu saja akan berpengaruh terhadappengalaman belajar anak selanjutnya, baik di sekolah maupun di perpustakaan.
2. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak usia sekolah,dalam lingkungan masyarakat yang disiplin dalam menjaga anak-anak untuk belajar secaraintensif, maka akan berpengaruh padaaktivitasbelajar siswa.c. Lingkungan SekolahKondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi siswa akan dapatmemberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif, misalkan sekolahmemberikan hadiah bagi yang aktif belajar di sekolah, dengan aktivitasnya itu mampuberhasil
Definisi hasil belajar
Ada beberapa definisi hasil belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut definisi belajar tersebut:
1. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relatif menetap. Hal ini sesuai pendapat
2. Definisi hasil belajar menurut Hamalik (2002: 155):
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya.
3. Definisi hasil belajar menurut Dimyati (2002: 3):
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes.
4. Definisi hasil belajar menurut Hamalik (2002: 146) :
Hasil belajar (achievement) itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren atau sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
PENGERTIAN HASIL BELAJAR (2)
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan. Menurut Hamalik (2002:155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:4-5) dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran. Menurut Nasrun (dalam Tim Dosen, 1980 : 25) mengemukakan bahwa :
“Hasil belajar merupakan hasil akhir pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi apabila tingkat kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.”
Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir semester dan sebagainya. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil tes tiap siklus.
Selanjutnya Davis (dalam Abdullah, 2007 : 4) mengatakan :”Dalam setiap proses belajar akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur. Hasil nyata yang dapat dikur dinyatakan sebagai prestasi belajar seseorang.”
Dari uraian-uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa. Dan dari beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan yang berupa angka (nilai). Jadi aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa rendah.
HASIL BELAJAR
Belajar dan mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik guru dengan siswadalam situasi pendidikan. Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa mempunyaisejumlah kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya.Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahanpengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap dan nilai.Bloom dalam Suparno (2001; 6) menggolongkan prilaku dalam kawasan kognitif,afektif, dan psikomotorik. Kawasan kognitif mencakup ingatan, pengetahuan, dankemampuan intelektual. Kawasan Psikomotorik mencakup kemampuan gerak dan motorik.Kawasan afektif mencakup sikap-sikap, nilai perasaan dan minat. Diantara ketiga kawasantersebut, kemampuan kognitiflah yang sangat sering dinilai kerena kemampuan ini berkaitandengan kemampuan intelektual siswa dalam mengawasi meteri pelajaran
Hamalik dalam Karlina (1998) memberikan pengertian bahwa hasil belajar adalahtampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dandiukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebutdiartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkandengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tahu.Menurut.Romiszowski (1981: 217) hasil belajar merupakan keluaran dari sistempemprosesan masukan-masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasisedangkan keluarnya adalah perbuatan atau kinerja. Menurut Romiszowski, perbuatanmerupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dikelompokkankedalam dua macam saja yaitu keterampilan dan pengetahuan. Pengetahuan terdiri dari empatkategori, yaitu
(1) pengetahuan tentang fakta,
(2) pengetahuan tentang prosedur,
(3)pengetahuan tentang konsep,
(4) pengetahuan tentang prinsip.
Keterampilan juga terdiri dariempat kategori, yaitu
(1) keterampilan untuk barfikir dan keterampilan kognitif,
(2)keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik,
(3) keterampilan bereaksi ataubersikap, dan
(4) keterampilan berinteraksi.Berdasarkan uraian-uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa
suatu prosespembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan atau kapasitas yang mencakuppengetahuan , sikap, dan keterampilan. Dimana ketiga kemampuan ini diperoleh melaluisuatu proses pembelajaran dalam arti bahwa kemampuan sebagai konsekuensi pembelajaranindikator untuk mengetahuihasil belajar.
Komentar
Posting Komentar