Langsung ke konten utama

Cerdas Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi

Lulus Ujian Nasional (UN) dengan nilai memuaskan bagi teman-teman siswa tentu menjadi kebanggaan tersendiri, sebab dengan begitu akan semakin mempermudah teman-teman bisa melenggang mulus, tanpa terlalu banyak menemui rintangan, memasuki Perguruan Tinggi (PT) yang diidamkan. Tidak seperti teman calon mahasiswa lain yang nilainya pas-pasan atau mungkin di bawah standar, harus siap berjuang sekuat tenaga, memeras otak berfikir bagaiman bisa mendapatkan tiket lulus masuk PT.

Tetapi ada satu hal yang kerap luput dari perhatian dan seringkali diabaikan teman-teman calon mahasiswa yang hendak masuk perguruan tinggi, terutama dibenturkan pada pilihan mengambil keputusan, memilih jurusan. Tidak sedikit di antara teman calon mahasiswa harus terjebak pada pilihan membimbangkan dan menyesatkan. Ini terjadi akibat ketidak cermatan teman calon mahasiswa dalam menentukan jurusan, yang hendak menjadi pilihan sesuai keinginan.

Sebagian besar teman calon mahasiswa dalam mengambil jurusan, kerap dilakukan secara asal-asalan, tanpa pertimbangan matang, ikutan teman dan mengikuti pilih
an orang tua. Padahal kemantapan menetukan pilihan jurusan, sesuai keinginan akan sangat menentukan, baik dalam hal pemahaman, keberlanjutan semangat, motivasi menjalankan aktivitas perkuliahan, termasuk target jangka panjang untuk jaminan masa depan.

Karena itu, agar teman-teman tidak terjebak pada persoalan yang sama, dan tidak menyesal dikemudian hari, ada baiknya teman calon mahasiswa sebaiknya sebelum mengambil keputusan memilih jurusan tertentu. Ada baiknya melakukan langkah berikut, di samping itu pertimbangan rasional tentang prospek jurusan sebagai jaminan mendapatkan pekerjaan mesti harus dikedepankan. Berikut beberapa hal yang meski teman lakukan sebelum menetukan pilihan jurusan di PT :

a. Mendiskusikan dengan teman. Mendiskusikan jurusan yang hendak diambil sebagai pilihan belajar di PT dengan teman, sedikit tidak akan membantu wawasan berfikir tentang kelebihan dan kekurangan jurusa pilihan. Apakah sesuai dengan kemampuan atau tidak.

b. Meminta pendapat guru di sekolah. Pendapat dan masukan guru disekolah juga cukup penting sebagai bahan pertimbangan, ketika hendak mengambil jurusan. Sebab walau bagaimanapu, secara pengalaman dan pemahaman mengenai potensi yang kita miliki, banyak diketahui oleh guru.

c. Mempelajari dan memahami setiap jurusan yang ada, kelebihan-kekurangan, baik-buruk serta pluang kedepan mewujudkan dan mencapai cita-cita yang didambakan. Sebab pertimbangan prospek jurusan yang bisa memudahkan mendapatkan pekerjaan meski menjadi pertimbangan terkuat, ketika hendak mengambil jurusan, apalagi dijaman sekarang, mendapatkan pekerjaan tidak mudah, kalau tidak memiliki keahlian dan keterampilan.

d. Pilihlah jurusan yang memberikan keahlian dan keterampilan. Adanya kebijakan pemerintah memberlakukan moratoriun Pegawai Negeri Sipil (PNS), di samping mengakibatkan terjadinya defisit anggaran, juga akibat sudah terlalu banyak sarjana, yang dalam mencari kerja hanya mengandalkan ijazah dan gelar semata. Karena itu untuk mendapatkan pekerjaan, ijazah dan gelar kesarjanaan saja tidak cukup, kalau dibarengi keterampilan.

e. Sesuaikan dengan tingkat kemampuan dimiliki. Banyak teman calon mahasiswa dalam mengambil jurusan, dilakukan secara asal-asalan, ikutan teman dan faktor gengsi semata. Masukan saya, jangan sekali sampai teman ceroboh melakukan hal tersebut, sebab akan bisa berakibat fatal bagi teman sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Afeksi Pada Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang ke dalam tahap kedewasaan. . Menurut Singgih perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya . Menurut H. Werner perkembangan lebih menujukkan pada perubahan dalam satu arah da bersifat tetap. Perkembangan juga diartikan sebagai ”peruibahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”. Perkembangan merupakan perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada remaja yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu. Dimana pada perkembangan afeksi remaja ini ju

Embrio Pada Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Tumbuh tumbuhan berawal dari embrio, embrio akan muncul karena adanya pembuahan dan polinasi. Kormus yang sudah memperlihatkan diferensiasinya dapat kita lihat seperti: akar,batang daun,semua itu terbentuk dari embrio,dimana embrio tersebut akan berkembang menjadi tumbuhan,tumbuhan yang dewasa akan menghasilkan bunga,dan kemudian menjadi buah melalui proses polinasi.sedangkan pembuahan merupakan pristiwa peleburan antar sel telur yang terjadi pada kandung lembaga dengan suatu inti yang berasal dari serbuk sari. Sudah jelas dalam proses pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan polinasi, kemudian tahap pertahap membentuk zigot dan kemudian berkembamg menjadi embrio. Biji dibatasi sebagai embrio, yang merupakan embrio sporofit diploid belum dewasa yang berkembang dari zigot, dikelilingi oleh jaringan nutrisi dan dilindungi kulit biji. Secara umum embrio terdiri dari akar yang disebut radikula , meristem pucuk apical yang disebut epikotil

KONSEP KETUHANAN

1. Dinamisme Dinamisme merupakan transide dari bahasa yunani yaitu dynamis yang berarti kekuatan. Menurut paham ini bahwa masyarakat akan mempunyai keyakinan bahwa benda-benda yang berada di sekelilingnya bisa mempunyai kekuatan bathin yang misterius, biasanya ini terjadi pada masyarakat primitif pemberian nama terhadap kekuatan batin yang misterius , berbeda di masing –masing Negara sesuai dengan bahasa mereka namun tujuan adalah sama yaitu tertuju pada kekuatan bathin itu atau di sebut mana. Mana merupakan sesuatu yang tidak dapat di lihat yang nampak hanyalah efeknya saja dalam artian dia ada tapi tidak bisa kita lihat. Mana itu ada yang baik ada yang buruk, paham dinamisme mensejajarkan agar mengambil mana yang baik-baik dan menjahui mana yang lebih buruk karena itu dapat menimbulkan mudarat, kalau kita perhatikan pada saat-saat sekarang ini bahwa “mana” itu sudah mulai pudar di karenakan banyak pemikiran intelek dan juga ke primitifan dari masyarakat itu sudah mulai berkurang di k