Langsung ke konten utama

Sosiologi dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sosiologi merupakan ilmu penunjang sosial yang mendasarkan kita untuk bisa menyesuaikan diri pada lingkungan masyarakat, kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa ada mahluk hidup yang lain, sehingga kita bisa merasakan hidup dan kehidupan. Adapun yang menjadikan latar belakang pembuatan makalah tentang sosiologi adalah :

1. Sebagai tugas dari mata pelajaran sosiologi
2. Untuk melatih siswa agar lebih kreatif
3. Untuk menuangkan daya serap siswa terhadap pelajaran sosiologi dalam bentuk makalah yang nantinya bisa digunakan dalam kegiatan belajar.

B. Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud bentuk-bentuk sosiologi?
2. Apa yang dimaksud tahab-tahab sosiologi?

C. Tujuan dan Kegunaan Pembuatan Makalah

Tujuan dalam pembuatan makalah adalah melatih siswa dalam pembuatan makalah sehingga pada masa yang datang tidak merasa asing dengan bentuk makalah. Sedangkan kegunaan makalah ini adalah sebagai wahana independensi nalar siswa dan digunakan sebagai salah satu acuan materi pelajaran dan untuk didiskusikan.

D. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan dalam memahami dan membahas materi yang akan disampaikan maka tulisan makalah ini disusun sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan berisi latar belakang makalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan pembutan makalah serta sistematika pembahasan itu sendiri. Bab II
http://www.fileskripsi.com/
Pembahasan berisi pembahasan organisasi sosial, syarat terbentuknya kelompok sosial, macam-macam kelompok sosial, pendekatan sosial dan dinamika kelompok sosial. Bab III Penutup berisi kesimpulan dan saran  Serta dielngkapi dengan daftar pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk-Bentuk Sosilogi

1. Pengertian bentuk-bentuk sosiologi
a. Menurut buku Yudistyhira karangannya Peter L. Berger dan Luckman, bentuk-bentuk sosiologi ada 2 macam yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.
a) Sosialisasi primer adalah merupakan sosialisasi pertama yang dialami individu sewaktu kecil.
b) Sosialisasi sekunder adalah merupakan tahapan lanjutan setelah sosialisasi primer.
Menurut buku Erlangga :
Karangan Peter L.Berger dan Lucmana. Pengertian dan bentuk-bentuk sosiologi dihentakkan menjadi 4, yaitu:
a) Sosialisasi primer
b) Sosialisasi sekunder
c) Sosialisasi reblesi
d) Sosialisasi partisipasi

B. Tahap-Tahap Sosialisasi

1. Pengertian Tahab-Tahap Sosiologi
a. Menurut buku yudistyhira karangan Gogrge Herbert Mead. Tahap sosiologi itu ada 4 macam yaitu :
1) Masa anak-anak
2) Masa remaja
3) Masa Dewasa
b. Menurut buku erlangga-karangan Gorge Herbert Mead. Tahab-tahab sosialisasi ada 3 yaitu :
1) Tahap persiapan (preparatory stage)
2) Tahap meniru (play stage)
3) Tahap siap bertindak game stage

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah kami uraikan dalam tulisan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa dengan belajar sosiologi, kita mendapat cara bagaimana menyesuaikan diri dalam lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Dengan belajar sosiologi kita paham apa arti makhluk sosial dan cara menyesuaikannya.
3. Kita mengenal arti keluarga, masyarakat, bangsa dan negara

B. Saran-saran

1. Hendaknya selalu tekun dalam mempelajari suatu hal. Terlebih-lebih dalam mempelajari ilmu sosiologi karena kemarin kita banyak mempelajari pasti kita akan menemukan cara-cara tersendiri yang lebih cepat memahami pelajaran sosiologi.

2. Kepada para pembaca hendaknya jangan lekas puas dengan apa yang sudha dipelajari karena masih banyak hal-hal yang belum kita ketahui.

DAFTAR PUSTAKA

- Berry David 2003. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta.
- Brouwer, M.A.W.1989. Kepribadian dan Perubahannya. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Afeksi Pada Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang ke dalam tahap kedewasaan. . Menurut Singgih perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya . Menurut H. Werner perkembangan lebih menujukkan pada perubahan dalam satu arah da bersifat tetap. Perkembangan juga diartikan sebagai ”peruibahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”. Perkembangan merupakan perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada remaja yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu. Dimana pada perkembangan afeksi remaja ini ju

Embrio Pada Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Tumbuh tumbuhan berawal dari embrio, embrio akan muncul karena adanya pembuahan dan polinasi. Kormus yang sudah memperlihatkan diferensiasinya dapat kita lihat seperti: akar,batang daun,semua itu terbentuk dari embrio,dimana embrio tersebut akan berkembang menjadi tumbuhan,tumbuhan yang dewasa akan menghasilkan bunga,dan kemudian menjadi buah melalui proses polinasi.sedangkan pembuahan merupakan pristiwa peleburan antar sel telur yang terjadi pada kandung lembaga dengan suatu inti yang berasal dari serbuk sari. Sudah jelas dalam proses pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan polinasi, kemudian tahap pertahap membentuk zigot dan kemudian berkembamg menjadi embrio. Biji dibatasi sebagai embrio, yang merupakan embrio sporofit diploid belum dewasa yang berkembang dari zigot, dikelilingi oleh jaringan nutrisi dan dilindungi kulit biji. Secara umum embrio terdiri dari akar yang disebut radikula , meristem pucuk apical yang disebut epikotil

KONSEP KETUHANAN

1. Dinamisme Dinamisme merupakan transide dari bahasa yunani yaitu dynamis yang berarti kekuatan. Menurut paham ini bahwa masyarakat akan mempunyai keyakinan bahwa benda-benda yang berada di sekelilingnya bisa mempunyai kekuatan bathin yang misterius, biasanya ini terjadi pada masyarakat primitif pemberian nama terhadap kekuatan batin yang misterius , berbeda di masing –masing Negara sesuai dengan bahasa mereka namun tujuan adalah sama yaitu tertuju pada kekuatan bathin itu atau di sebut mana. Mana merupakan sesuatu yang tidak dapat di lihat yang nampak hanyalah efeknya saja dalam artian dia ada tapi tidak bisa kita lihat. Mana itu ada yang baik ada yang buruk, paham dinamisme mensejajarkan agar mengambil mana yang baik-baik dan menjahui mana yang lebih buruk karena itu dapat menimbulkan mudarat, kalau kita perhatikan pada saat-saat sekarang ini bahwa “mana” itu sudah mulai pudar di karenakan banyak pemikiran intelek dan juga ke primitifan dari masyarakat itu sudah mulai berkurang di k